Gorontalo - Terjadi kebakaran besar di Wilayah Pasar Tua Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Rabu, 23 Juni 2021. Api mulai terlihat sekitar pukul 13:30 WITA.
Api cepat menyebar, karena wilayah yang terbakar adalah wilayah pemukiman padat.
dari data sementara yang di terima team relawan 399KK kehilangan tempat tinggal, atau sekitar 1400 jiwa terdampak.
"Data sementara yang masuk dalam laporan team hingga jam 15:00 WITA ada beberapa ke RT-an yang terdampak, " kata Rey Renus selaku koordinator umum Relawan Nusantara, Kamis 24 Juni 2021.
Dirinya menjelaskan ke RT-an yang terdampak diantatanya:
a. RT 010 Lingkungan IV jumlah 18 Unit rumah rusak berat, 23 KK kehilangan tempat tinggal, 109 jiwa mengungsi yang terdiri dari:
- dewasa 73 jiwa,
- ibu hamil 1 jiwa,
- anak-anak 17 jiwa,
- balita 18 jiwa.
b. RT 011 Lingkungan IV jumlah 64 Unit rumah rumah rusak berat, 82 KK kehilangan tempat tinggal, 300 jiwa mengungsi yang terdiri dari:
- dewasa 265 jiwa,
- balita 15 jiwa,
- ibu hamil 3 jiwa,
- lansia 17 jiwa.
c. RT 012 Lingkungan IV jumlah 45 Unit rumah rumah rumah rusak berat , 48 KK kehilangan tempat tinggal, 158 jiwa mengungsi yang terdiri dari:
- dewasa 127 jiwa,
- balita 15 jiwa,
- anak-anak 25 jiwa,
- lansia 1 jiwa.
d. RT 013 Lingkungan IV jumlah 2 Unit rumah rusak berat, 2 KK kehilangan tempat tinggal, 9 jiwa mengungsi yang terdiri dri:
- dewasa 6 jiwa,
- anak-anak 3 jiwa.
e. Sarana umum dan sarana vital yang terdampak kebakaran:
- 1 Unit Masjid rusak berat.
Mendapat kabar tersebut, team ReNus pun segera mengirim perwakilannya di Gorontalo untuk segera respon ke lokasi. di bantu banyak komunitas relawan pemuda di Gorontalo melakukan penggalangan dana secepat mungkin untuk bisa membantu warga terdampak kebakaran besar di Pasar Tua Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Dalam kesempatan ini kordinator umum ReNus, yang biasa di panggil Ray ReNus berharap teman-teman wadah ojol satu Nusantara, maupun masyarakat umum bisa sinergi bergerak bersama membantu meringankan ribuan warga kota bitung yang kehilangan tempat tinggal.
Dari mengirim bantuan logistik, selimut, keperluan bayi dan manula, juga membangun hunian sementara yang aman, karena saat ini di Indonesia dan dunia sedang darurat wabah pandemi covid 19.
"Sangat beresiko jika warga di biarkan mengumpul di satu atau beberapa tenda tenda darurat, " ucaonya.
Ditempat terpisah, Ruslan Raya (Pangilan Akbrabnya) menyampaikam hal yang sama dengan ReNus bahwa kita Semua harus bersinergi.
"Semua relawan mari bersinergi, kita terus Peduli dan berbagi, kalau kata Bang ReNus kita belajar mamfaat, " pungkasnya saat dihubungi melalui jarinhan Whatsap.
(Info Team relawan)