Paranoid.
Coretan Fiksi.
Baca juga:
Diri
|
Kehidupan akan selalu menujukan baik dan buruk dalam setiap peristiwa. Namun bagaimana kita mengambil hikmah dari setiap perjalanan yang penuh warna itu.
Kejahatan manusia bisa melebihi Ibilis Laknatullah. Seorang anak terus menghasut oran tuanya untuk membenci anak lainnya, ini kejahatan yang melebihi iblis laknatullah.
Baca juga:
Catatan Puisi Muhammad Bukhori
|
Orang tuanya tanpa sadar terjebak dalam hasut dan fitnah dari anaknya sendiri.
Orang tuanya terus menjelek-jelekan ananknya yang di fitnah itu kesanak saudara bahkan tetangga dan orang lain.
Baca juga:
Cerita
|
Orang tua tersebut sudah benar-benar tertutup hidayahnya, walau beribadah ribuan tahun tapi hidahnya Allah tutup dan hanya akan menambah dosa dan dosa setiap perkataannya.
Bahkan anak-anak yang lainnya pun turut membenci anak yang di fitnahnya karena terhasut orang tuanya.
Orang tua tersebut jadi pemfitnah terhadap darah dagingnya sendiri yang menjadi korban fitnah itu.
Seorang kaka yang difitnah adek-adeknya tetap diam dan tanpa perlawanan. Karena dirinya sadar, jika bersuara hanya akan menambah dosa orang tuanya.
"Aku bersumpah siapapun yang memfitnah dan menjerumuskan oratuaku dia tidak akan punya keturunan dan hidupnya akan menyedihkan di akhir hayaynya, " sumpah seorang anak yang difitnah dan yang telah berjuang habis-habisan demi keluarga.
Perlakuan tidak adil pun kerap didapat dari orang tuanya yang sangat menguncang beban psikolosinya. Namun dirinya sangat meyakini diam adalah adab yang paling tertinggi.
"Tuhan, jika berkenan dan masih ada harapan buat orang tuaku, maka aku memohon bukakanlah mata hatinya agat kedua orang tuaku sadar dan bertaubat, " doanya setiap saat.
Adek-adeknya yang kecilpun ikum membencinya karena hasutan kaka-kakanya dan orantuanya.
Sungguh kehidupan yang sangat jauh dari nilai agama dan kemanusian.
Satu persatu sumpahnya sudah terbukti.
Dirinya hanya berharap, Tuhan memberikan hidayah pada orang tuanya agar tidak tersesat dalam jebakan-jebakan iblis Laknatullah.